Sehat dan Untung dari Kedelai
Selasa 16 Mei 2017

Cangkringan – Kedelai sebagai bahan makanan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Indonesia sebagai negara tropis mempunyai potensi besar untuk menghasilkan kedelai. Di antara jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein, lemak, karbohidrat, air, vitamin, mineral dan serat yang paling baik. Kedelai dibandingkan dengan penghasil protein lainnya,kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu tanpa lemakkering. Kedelai juga terkandung beberapa fosfolipida penting, yaitu lesitin, sepalin dan lipositol.

Kedelai dapat diolah menjadi puluhan makanan dan minuman salah satunya menjadi susu kedelai. Cukup dengan alat dan proses yang sederhana manfaat kedelaipun di dapat.Susu kedelai memiliki sumber protein yang mempunyai susunan asam amino yang mendekati susunan asam amino susu sapi, sehingga dapat digunakan sebagai pengganti susu sapi bagi mereka yang tidak toleran terhadap susu sapi.

Salah satu usaha pembuatan susu kedelai dapat ditemukan di Boyolali, salah satunya di Dukuh Cabeyan RT10 RW3, Cangkringan yang dikelola oleh pasangan suami istri Sugiyanto dan Sri Suwarti. Dalam sehari merekamampu memproduksi kurang lebih 100 plastik kecil dengan dua varian rasa manis dan rasa gula jawa. Dalam produksinya, susu kedelai dibuat dengan alat sederhana seperti baskom, blender, plastik, karet. Susu kedelai Sri Suwarti bebas pengawet. Sugiyanto mengeluarkan modal tidak lebih dari dua puluh ribu per kilogram karena Sugiyanto membeli kedelai seharga Rp. 8000 untuk setiap kilogram.

“Awalnya menonton acara di televisi, lalu coba-coba buat, dan dijual di warung,ternyata laku”, Ujar Sri Suwarti yang juga mempunyai warung kelontong di depan rumahnya.

Dalam proses pembuatan susu kedelai, Sugiyanto merendam kedelai selama 6-8 jam kemduian merebus dalam air mendidih selama tiga puluh menit. Setelah didihkan, kedelai di haluskan dengan mesin blender dan diberi gula serta daun pandan secukupnya. “Untuk satu  kilogram kedelai bisa menjadi 100 plastik”, kata Sugiyanto.

Untuk pemasarannya susu kedelai dijual ke pedagang sayur keliling dan dititipkan ke warung-warung sekitar. “Untuk pedagang sayur tiap hari membeli 10 sampai 20 plastik, setelah itu sisanya saya titipkan di warung milik tetangga, dari sini diambil Rp.800 /plastiknya, lalu mereka menjualnya Rp.1000 setiap plastiknya”, kata Sri Suwarti. Susu buatannnya juga dipesan oleh murid dari sekkolah dasar dan ibu pengajian

Dalam sehari keuntungan yang diperoleh tidak pasti,namun rata-ratanya kurang lebih Rp. 80.000. Selain dititipkan di warung, beliau juga menerima pesanan, Dalam membuat susu kedele, beliau memiliki kendala yaitu harga kedelai yang kadang tidak stabil dipasaran. Selain itu,susu yang dititipkan diwarung tidak semua laku, sehingga dikembaikan lagi keSugiyanto. Sri Suwarti juga memiliki keinginan membeli blender yang lebih besar namun belum ada dana, selama ini memakai blender kecil dengan produksi terbatas.

Harapan beliau ialah ingin bantuan modal, alat dan kedele supaya usahanya bisa besar. Jika ada masyarakat yang ingin membeli atau memesan susu kedelai Sugiyanto, bisa menghubungi di nomor 085702033520.

Berita Terkini
Lima Ribu Untuk Kesehatan
Selasa 16 Mei 2017